Pages

Labels

Saturday 13 September 2014

Masa Baru : Validasi Data Demi UKT


            Setelah selesai berbahagia , saatnya saya melanjutkan semua persyaratan yang di minta setelah dinyatakan lulus  .
            Dan entah kenapa , data untuk menentukan berapa biaya per-semester sangatlah sulit . Bahkan harus minta fotocopy rekening air , listrik , kendaraan , bahkan nafas mungkin jika ada . Untungnya tidak .
            Tapi , namanya lagi seneng , biar di minta apa aja juga pasti di lakonin . Sigap , malam sebelum esok ke kampus buat ngurus , semua udah siap . Cek list satu – satu dan nampaknya okay .

            Keesokan ketika udah di kampus , saya yang kebetulan di anter mamak *Jangan berpikir saya anak mami , terus minta di anter ya !! saya tegasin , saya bukan anak mami , tapi anak manja :p . INGAT ITU !!!* . Back >>>> Saya bareng mamak saya memang enggak menguasai area . Maklum , saya sama mamak saya itu enggak pernah ngerasain bangku kuliah . Saat tiba di parkiran , kami langsung nanya ke salah satu mahasiswa*Sepertinya , karena berdandan rapi* yang ada di situ .
            “Mau validasi data mahasiswa di mana ya mbak ?” , ujar si mamak saya dengan sopan .
            “Oh , di atas bu . Di lantai dua” , sahut wanita itu , sembari menunjuk ke arah gedung utama di area itu . Besar , dan kami pikir itu emang tempatnya .
            Setiba di atas , di tempat si mbak – mbak mahasiswa bilang tadi  . Emang lagi banyak orang , dan emang lagi pada megang map semua . Tapi ada hal aneh , karena semua orangnnya bermuka tua . Tapi tanpa berpikir panjang , si mamak gesit menerobos antrian , sembari memegang map berisi dokumen milik saya .
            Dan akhirnya tiba si mamak di tanya sama petugas yang sibuk grasa- grusu menanggapi banyak orang di meja ala – ala bar itu . “Ada yang bisa saya bantu bu ?” , kata si pengawas .
            “Ini mas , mau validasi data . Disini ya ?” . Sahut si mamak sambil menyodorkan berkas saya .
            “Oh…. Mahasiswa baru ya bu ?”
            “Iya..” , ujar si mamak , menampoli .
            “Kalo Maba , di bawah bu . Di akademik . Kalo disini itu validasi S2” , kata si mas – mas .
            Dengan agak malu – malu , kami kembali ke belakang antrian . Yah… namanya juga enggak pernah ngerasain bangku kuliah . masang muka tembok aja . :D

            Akhirnya kami turun ke bawah , mencari ruang akademik . Kembali saya bareng si mamak masuk . Dan menyodorkan map ke salah satu orang yang ada di situ . Dan kebetulan emang cuman satu orang . Tapi si doi lagi asik telponan , dan dari hasil nguping , saya tau , doi itu lagi nelpon dosen lain .
            Setelah lumayan lama , akhirnya aksi doi dalam telpon pun berkahir . Dan kembali bertanya . “Ada apa bu ?” , tanya bapak – bapak gundul berkacamata itu .
            “Mau validasi pak .”
            “Oh… Validasi bukan di sini bu . Tapi di ruang luar sana . Ibu keluar , ke kiri , terus aja . Ada sebelah posko mahasiswa baru .” .
            Jlep , kami berdua sekali lagi tertipu  . Entah kenapa kok semua orang pada buat kami binggung . Baru pertama kali aja udah kaya gini . Ya udah , kami berdua kembali keluar dari ruang akademik itu .
            Dengan saling berbalas – balasan senyum tak jelas antar saya dan si mamak . Kami pun keluar ruangan .

            Akhirnya dapat juga , ruang validasi data yang di maksud . Sekarang saatnya saya berkaksi sendiri , tanpa bantuan si mamak . Doi nunggu di luar , dan saya masuk ke dalam ruang validasi itu .
            Ruangnya enggak kecil , tapi enggak besar juga . Setidaknya , ruang itu tak sekecil lubang kuburan , dan enggak sebesar rusaknya iman para pemimpin negeri ini . :D
            Menunggu , satu – persatu maba di validasi . Saya lihat nampaknya agak sulit urusan yang satu ini . Dan benar .
            Akhirnya tiba saatnya saya . Saya kasi semua data yang di minta di web . Tapi , doi si validator data ini , ternyata enggak main – main soal data yang saya kasi .
            Dia cek satu – persatu . Dan memberikan pertanyaan yang menurut saya agak ekstrim , bahkan lebih ekstrim dari pada di bunuh pakai potongan kuku . Pokoknya pertanyaan doi sangat mendetail .
            Tapi kampretnya , ternyata ada syarat tambahan , yaitu foto rumah , dan saya enggak tau soal syarat tambahan itu . Dengan terpaksa , data yang saya kasi itu , harus di kembalikan dan harus dilanjutkan esok hari . Ya…. Udahlah…. Saya kembali esok .
Besok day . :)

            Semua data udah siap . Beserta dengan foto rumah . Kalo boleh menerangkan , jika di lihat dari foto ataupun kenyataan , rumah saya enggak ada bedanya sama sekali . Terbuat dari kayu , dan bisa di katakana enggak terlalu mewah , atau bahkan bisa di bilang sederhana sekali . Bukan sekali , tapi amat – amat sekali . You know guys !
            Pagi – pagi , saya udah tiba di sana . Saya yang sekarang enggak di temani sama si mamak langsung datang ke petugas validator . Dan ahay , langsung di urus tanpa pakai antri seperti yang lain . Dan saya pikir urusan udah selesai . Saat doi liat rumah di foto , terlintas muka – muka aneh terpancar dari si petugas . Dan doi langsung membawa berkas lengkap saya ke bos , seperti kata doi .
            Lumayan lama saya di tinggal sama si petugas , bareng data – data saya banyak itu . Akhirnya dia kembali dan lagi – lagi memerintah saya .
            “Ok Pandu , data kamu saya terima , tapi kamu harus ngurus satu lagi . Kamu pulang dulu , urus surat keterangan tidak mampu ya.” , ujar sang validator .
            Saya yang baru ini , hanya iya – iya saja selama di suruh . Enggak mengelak apalagi bertanya . Pokoknya di suruh , ya saya lakuin . Dan kembali saya ke rumah .

            Sampai di rumah , orang tua pada binggung . Semua pada bertanya tujuan knapa saya di suruh minta keterangan tidak mampu . Apakah karena msalah rumah ? Okey , rumah kami memang terlihat tak begitu bagus , dan kami juga memang merasa berada pada taraf orang sederhana yang masih sering kekurangan uang belanja .
            Tapi kami enggak pernah merasa tidak mampu , selama masih bekerja , berapapun hasilnya , kami tetap mensyukuri dan menganggap kalo penghasilan itu bisa di katakan sebagai penghasilan orang mampu . Tapi , karena di perintah sama universitas , orang tua saya yang kepengen banget anaknya kuliah , langsung cus ke kantor kelurahan sembari terus mencari – cari kata – kata yang tepat untuk minta surat keterangan itu .
            Karena . Bagi kami , minta surat keterangan tidak mampu itu , sama seperti milyader yang di suruh ambil jatah beras miskin , karena kalo enggak ambil entar orang tuanya meninggal . Berat dan merasa enggak layak , tapi karena disuruh dan mendesak , ya mau gimana lagi .

            Setelah kurang lebih satu jam mengurus ( terhitung perjalanan pulang balik ) , akhirnya surat keterangan itu udah di tangan . Dengan gesit saya kembali ke fakultas buat validator , dan eng-ing-eng .
            Data saya di terima , tapi enggak bisa di validasi . Karena waktu saya kembali ke fakultas , fakultas lagi padam listrik . Ya udah , urusan kembali di lakukan esok .

            Ke-esokan harinya , pagi – pagi sekali saya udah di fakultas . Tetep dengan keadaan ramai . Tapi saya di layanin duluan , maklum anak pejabat bro…. Hahaha , enggak – enggak , karena kebetulan data saya tinggal validasi aja .
            Tapi hal unit terjadi . Nilai UKT atau bahasa sederhananya SPP , Yang tadinya saya harus membayar 1 juta , entah kenapa tiba – tiba berubah 2 juta . Katanya sih pengaruh sistem . Jadi saya harus membayar lebih banyak dari UKT yang sebelumnya saya liat sebelum prosesi validasi.
            Tapi , berapapun bayarnya , kata si mamak dan bapak , terima aja . So , saya langsung okay-okay aja saat itu , saat di tanya kesiapan membayar sebesar itu .

            Setibanya di rumah , saya memberitahukan bapak sama mamak soal bayar UKT yang tiba – tiba naik 2 juta . Dan doi – doi itu sih biasa aja , dan masih berkata , Insha Allah nanti bisa di bayar terus .
            Tapi yang jadi pertanyaan kami sekarang , kenapa kemarin di suruh minta surat keterangan tidak mampu ? kalo minta , seharusnya UKT saya jadi lebih rendah , kok ini malah makin tinggi .
            Terus fungsi surat keterangan itu apa ?
            Semalaman itu kami memikirkan masalah surat keterangan tidak mampu . Memang tidak penting sih , tapi ini harus di klarifikasi , karena ini menyangkut harga diri keluarga kami . :D HAHAHAHA

2 comments:

  1. long trip in birokrasi kampus ya bro.
    selamat jadi maba.
    rajin-rajin kuliahnya ya..
    :)
    *dari yang baru tamat 2 bulan yg lalu :D

    ReplyDelete