Kita terkadang emang sering di atur temen-temen,dan udah sangat terbiasa untuk di atur.
Bahkan saya sendiri, berani mengatakan kalau kita hidup di bumi ini ya untuk menjalankan semua yg di atur, termasuk kuasa Tuhan yang sudah benar-benar di atur.
Tapi manusia udah sering merasa hebat, untuk sekedar mengatur segala hal, yang sebenernya kalo di atur, malah menyebabkan ke negatifan lainnya muncul.
Salah satu contoh nyata adalah seragam sekolah.
Dari SD kita pasti mengenal seragam putih merah; SMP , putih biru; dan SMA, putih abu-abu.
Sudah cukup puas rasanya menikmati seragam yang sama selama hampir 12 Tahun.
Dan apakah ini adil ? Kalau misalnya suatu saat ketika masuk kuliah seragampun harus sama ?
Rasanya terlalu berlebih.
Karena konsep seragam bareng aja, menurut saya adalah hal yang tidak membebaskan, dan berkesan tak membiarkan sorang anak murid berkembang.
Dan kalo di kuliah baju jga harus seragam..uuuu ngeri rasanya..
Mungkin sih, jarang kita lihat ada anak kuliah pakai baju yang sama, tapi ini bukan berarti bebas dari aturan.
Karena gini.
Suatu ketika, saya yang aslinya di fakultas berbasic seni, yang biasa bebas pakai baju apapun, asal panjang dan sopan. Masuk dan kebetulan harus ada jam yang bertempat di fakultas lain berbasic pendidikan.
Entah kenapa, ketika masuk disana. Saya melihat banyak banget pria yang hanya menggunakan "celana Kain", non jeans.
Usut punya usut, ternyata di kampus itu, memang di larang pakai jeans.. entah apa alasanya.. mungkin takut ketika lagi belajar, tiba-tiba jins di celananya lepas dan memberikan tiga permintaan mungkin. *I don't Know*
Padahal, selama saya mengamati , banyak banget mereka-mereka yant pakai celana kain, tapi di kecilkan.. biar terlihat trendy dan sempit macam celana jeans.
Ini artinya kan, sebenernya mereka mau memakai jeans, tapi karena gak boleh, mereka jadi gak pakai, dan malah ngerenovasi celana kain normalnya, jadi celana kecil..
Menurut saya ini malah gk bener, ini mengajarkan untuk anak-anak itu menjadi munafik.
Padahal, seharusnya mereka di bebaskan aja sekalian, ketimbang munafik.
Yup..
Sekali lagi saya ingatkan.
Yang saya tuangkan disini hanyalah sekedar uneg-uneg kehidupan saya di DuKem.
Jauh dari kehidupan nyata, so...kalo merasa tersingguh mohon maaf...
Saya tidak bermaksud.
#peace
#DuKem
0 comments:
Post a Comment