Pandu
Orang tua
saya ngasi nama itu bukan tanpa alasan, mereka menginginkan saya terlahir dan
besar sebagai seorang pemandu kehidupan keluarga kelak, syukur-syukur saya bisa
jadi presiden, entah apakah itu benar atau tidak, tapi menurut analisa saya
sekarang sih seperti itu keinginan orang tua saya.
Tapi kadang
memiliki nama Pandu, apalagi ketika Sekolah Dasar yang masih minim kosakata
-_-‘, nama Pandu selalu di plesetkan sekenaknya dengan kata Panda, okey I’m
Fine gak masalah, bahkan saya masih ingat ketika seorang paklek mainan di depan
sekolah saya dulu selalu memangil saya dengan nama Panduwinata, saat itu saya
gak tau siapa dia, tapi belakangan ketika udah gede saya sadar, kalo
panduwinata itu penyanyi wanita, dan saya baru sadar saat itu saya disama-samakan
dengan wanita, kalo dulu saya senyum dan senang-senang aja, tapi sekarang untuk
senyum dan senang saya berpikir dua kali, karena sebegitu wanitanya kah muka
saya saat itu ? -_-
Tapi apapun
itu saya mah biasa aja, mau di plesetkan nama jadi apapun itu, yang penting
tidak merubah esensi dan hanya bercanda belakang, saya menerima.
Bertahun –
tahun sejak lepas SD, SMP, masih banyak yang manggil nama saya jadi Panda,
terkhusus yang baru kenal sama saya, tapi sekali lagi saya gak tanggapin
serius, saya anggap itu hanya sebagian dari cara orang baru untuk mengenal saya
lebih dekat, lebih intens, dan lebih romantis lagi, haha, kalo mah cewe gak
kenapa, tapi kebanyakan yang bgini cowo-cowo, okey, saya bercanda saja, jangan
di anggap serius. J I’m normal
Tapi ketika
kelas 3 SMK saya merasakan sebuah artian yang berbeda dari balik kata Panda.
Saat itu
adalah saat dimana otak seorang siswa SMK di peras, bukan karena harus
menghadapi Ujian Nasional seperti anak SMA kebanyakan, kalo kami sebagai anak
SMK, UN bukanlah hal yang paling menakutkan, tapi yang paling menakutkan adalah
Ujian Keterampilan, alias ujian keahlian, karena kalo gagal, ya gagal sob, lulu
sih, tapi gak dapat sertifikat, padahal masuk SMK hanyalah mencari sertifikat
penting itu, “katanya” untuk mencari kerja, biar gampang di terima di tempat
kerja. Apapun itu, tapi yang jelas, kelas 3 di SMK adalah waktu dimana otak
anak SMK yang bukan untuk bekerja keras, malah harus di maksa mikir, sehingga
bisa dibilang saat itulah saat –saat terpuruk anak SMK.
Saat-saat
dimana kedua tangan ingin mengaangkat keatas dan bibir ingin mengucap “Saya
nyerah bu, boleh pulang aja ?”. Tapi mustahil kata itu keluar dari mulut,
karena ini udah kelas 3, bukan kelas 1 atau 2, tapi 3. kalo mau nyerah disaat
seperti ini, itu sama aja kaya kita lagi buang air besar, tapi ketika harus
membersihkannya dengan air, kita gak mau, karena capek.
Dengan
terpaksa, bagaimanapun caranya, kita saat itu musti harus melewati dengan iklas
dan terbuka serta lapang dada. Dengan cara apapun kami di paksa untuk mencari
semangat yang bisa membuat bangkit dan berdiri, menyelesaikan petualangan kami
di SMK.
Saat itu
adalah hari dimana pengumuman pendamping dalam ujian keterampilan, akhirnya
muncullah sesosok nama wanita yang yang bernama Clara. Dia di panggil Caca,
wanita yang akan menemani saya dalam ujian saat itu. Selayaknya seorang
pendamping ujian, doi saya hubungi untuk menemani saya nanti, sekedar
basa-basi, Karena biar gak dihubungi, kalo dia gak datang juga, tetep bakal di
marahin sama guru saya :D, ini sekedar melakukan apa yang biasanya orang Indonesia
lakukan, BASA-BASI.
Dalam
komunikasi pertama kami yang kami lakukan lewat SMS, sambutan wanita ini cukup
baik, karena di setiap akhir sms, ia selalu menyelipkan emoticon senyum, bagi
pria jomblo seperti saya, saya memahami sekali bahwa wanita yang menyisipkan
senyum dalam SMS atau chattingnya, setidaknya ramah, meski mungkin ketika dia
sms dia gak lagi senyum atau mungkin lagi merintih kesakitan karena sedang
proses persalinan, tapi yang jelas itu adalah pembawaan yang terselip dalam
sebuah gaya pengetikan.
Dalam
proses SMS yang beberapa kali kami lakukan itu, sebuah kata membuat saya terengah
seketika mengingatkan saya dengan semua orang yang pernah melakukan hal yang
sama dengan dia kali ini, tapi ini beda, saya berani jamin, kali ini beda. Dia
panggil saya dengan “Panda”. Tadinya saya mencoba meluruskan dengan bilang kalo
nama saya Pandu, tapi dia malah bilang “Panda lebih enak kak”, okey, pria jomblo
ini lagi melayang ke angkasa bung, dipanggil oleh seorang wanita, lalu dengan
panggilan yang menurut dia enak, dalam hati pria ini sekarang berkata, “ini
panggilan sayang” okey, bisakah akhiri khayalan seorang jomblo ini sekarang
juga, okey berkahir, berkahir, okey…. Tapi gak bisa. -_-‘
Akhirnya
hubungan kami terus terjalin, kebetulan space waktu ketika saya ngubungin dia lewat
sms masih cukup panjang dengan waktu saya untuk ujian saat itu.
Cukup baik,
beberapa kali candaan saya mampu membuat kata-kata “hehehe” muncul dari sms
dia, saya rasa itu cukup untuk membuat saya sebagai pria yang lama tak
berpenghuni ini makin melayang ke angkasa mencoba meraih bintang yang mungkin
ada tersisa buat saya. Saya pikir ini adalah semangat saat itu.
Panggilan
Panda juga istimewa bagi saya, sangat istimewa, sampai semua yang saya punya
seperti Twitter, IG, Blacberry nick name, semua pake embel-embel Pandaa, itu
hanyalah sebagian dari kata semangat untuk saya, karena saat itu saya gak tau
kalo akhir kisahnya nanti akan sengenes ini. :D
Ujian
datang, saatnya saya bertemu dengan sosok Caca, Sebelum ini saya sudah sekali
bertemu dengan dia, tapi cuman sekilas info doang, ngeliat muka dan batang
hidungnya terus udah. Namanya cowok yang jarang deket sama cewe kaya saya ini, tiap
kali deket cewe, rasanya pengen udahan aja cepet-cepet, entah gak kuat, atau
lebih tepatnya gak tau mau ngomong apaan. :D. Jujur saya jago kalo ngomong
lewat chatting atau SMS dengan seorang wanita, tapi kalo ngomong beneran depan
dia, mungkin saya bakal ngeja satu persatu huruf yang bakal saya keluarkan dari
mulut saya.
Saat datang
hari ujian itu, dia datang terlambat, ketika peserta ujian lain udah bareng
pendampingnya masing-masing, saya masih sendiri, saya udah hampir binggung,
bukan karena gak ada yang bantuin, tapi mikirin dia, kira-kira kenapa di jalan
ampe datang telat kaya gini, saya takut dia kenapa-kenapa. Kalo masalah ujian,
saya sendiripun sebenarnya bisa mengatasi, tapi sayangnya dia gak bisa saya awasi,
kalo sampe ada apa-apa sama dia, masa ia baru sekali punya yang srek harus
udahan dengan cara yang kaya bgitu, jangan-jangan, saya mencoba membersihkan
pikiran negative saya .
Tapi
untunglah, ketika breafing dari sang penilai ujian di mulai, dia tiba-tiba
datang dan berbaris di barisan pendamping, tepat di belakang barisan yang
ujian, dia datang dengan senyum manis sambil berkata “Maaf kak, saya telat”,
saya gak bisa jawab, kecuali kembali menimpalinya dengan senyum.
Lalu ujian
dimulai, saat itu, saatnya kita siap-siap, dia membantu saya menyiapkan meja
ujian saya, FYI, saat itu saya ujian Service, atau pelayanan, lebih mudahnya, saya
akan menjadi sosok pelayan sebuah restaurant berbintang, okey paham ? J
Saat
membantu menyiapkan meja, Caca berdiri di depan saya dengan sebuah suara rendah
ia bertanya “ini yang saya bantu apa kak Panda ?” ujarnya sambil tersenyum.
Sungguh, senyum itu menyihir saya, seketika itu saya terdiam menatap matanya,
saya membeku kurang lebih 5 detik, sebelum saya kembali fokus, dan
memberitahukannya untuk membantu saya membersihkan meja dan menyiapkan
peralatan makan.
Sungguh,
saya berani jamin, senyum itu adalah senyum yang membekas dan sulit untuk di
lupakan, entah mungkin sampai sekarang ketika saya menulis ini, senyum itu
selalu muncul ketika saya memejamkan mata saya, Caca kali itu berhasil
membekukan saya dalam sebuah kata yang disebut dengan nama Cinta.
Beberapa
kali dikala ujian terlaksana, canda coba saya lemparkan, itu saat dimana saya
merasa dekat dengan dia, Tawa Caca makin mulai membangun memori dalam otak.
Okay, saya merasakan sekarang , saya merasakan inilah cinta, okey.
Selepas,
ujian keterampilan, masih banyak yang musti saya hadapin, ada yang namanya
ujian nasional, semua butuh semangat, sampai akhirnya saya punya satu kumpulan
kata yang akan saya jadikan semangat saat itu, yakni #PandaMuLangit apa itu ?
hanya sebuah kumpulan kata yang saya satukan demi menjaga semangat saat itu.
Panda dalam
kumpulan kalimat itu, tidak bisa dipungkiri memiliki pengaruh besar dari
seorang Caca, ia yang membuat saya meyakini bahwa kata Panda yang merupakan
plesetan dari nama Pandu memiliki makna besar.
Akhirnya UN
Selesai, Ujian Keterampilan selesai bahkan ujian service saya saat itu juga
mendapatkan nilai terbaik di antara teman-teman yang lain, lalu banyak lagi
yang akhirnya jadi target saya dengan semangat #PandaMuLangit. Mulai dari
bercita-cita menjadi seorang Stand Up Comedian (Meski belum sukses-sukses :D ),
penulis (yang inshAllah debut pertama saya di dunia penulisan akan keluar di
tahun ini), sampai yang terbaru dari semangat #PandaMuLangit saya bisa mewakili
Samarinda di ajang Nasional di penulisan kreatif yang di adain BKKBN dan
nyatanya, Agustus nanti saya terpilih untuk mewakili KalTim dan bertarung
dengan 10 kota terpilih lainnya. Jujur semua itu di mulai dari semangat
#PandaMuLangit, hanya semangat, tak lebih, saya paham rejeki yang memberikan
adalah Tuhan, sebuah keberhasilan memang yang memberikan Tuhan, tapi
#PandaMuLangit mampu membuat saya berdiri dan berjuang.
Meski
sebuah kenyataan pahit sangat membuat saya tidak bisa berkata apa-apa, semangat
yang hadir dari seorang Caca yang sudah saya dekati nyaris dalam waktu satu
tahunan belakang, musti terima sesuatu yang pahit hari itu.
Tapi
sebelumnya kalian musti tau, saya sama Caca lumayan deket awalnya, BBMan cukup
lancar, sampai belakangan ketika saya BBM hari Minggu, di balasnya hari minggu
juga, tapi minggu depannya, sungguh miris, itupun sekali balas, udah gak di
balas lagi. Saya mulai kendor, saya pikir saya gak mungkin bisa melanjutkan
kisah sama dia kalo seperti ini terus. Ini juga mungkin salah saya, saya gak
pernah ketemuan sama dia, selama setahun cuma sekali bertemu, bertegur sapa
ketika dia sedang sibuk pula, itupun di sekolahnya, ketika saya lagi
jalan-jalan santai ke SMK.
Lalu
beberapa bulan berlangsung, saya melihat sesuatu yang aduh sekali bagi perasaan
dan semangat #PandaMuLangit. Di salah satu sosial media yang dia punya, dia
memasang sebuah foto dirinya bersama seorang pria yang saya juga kenal dengan
pria itu, pria yang juga satu kelas dengan Caca, namanya El. Lalu di BBM Caca
juga sama, dia menulis nama lengkap El di status BBMnya.
Caca
sebenarnya tau perasaan saya, tapi dia mungkin merasa gak bisa, sampai akhirnya
saya tanya meski udah tau jawabannya, saya cuma mau meyakinkan aja, apa dia
udah jadian sama El ? dan ternyata jawaban yang saya dapat sesuai dengan perkiraan,
emang udah jadian sob ! *Yang lain bersorak gembira* :D
Saat itu
saya coba bertanya, sebuah semangat yang selama ini saya miliki, terlahir dari
seorang wanita yang sekarang telah menyakiti semangat yang dia buat dalam hati
saya itu.
Sebuah
semangat yang terus berkobar untuk menggapai semua impian.
Ingin
membuang jauh-jauh kata Pandaa lalu melupakan #PandaMuLangit, tapi itu tak
gampang, sebuah perjalanan yang panjang sungguh membuat saya sangat tidak bisa
melepaskan semuanya.
Kalo orang
tanya saya, kenapa gak bisa lepas dari #PandaMuLangit, jawabanya cuma satu, kata
itu udah bukan lagi semangat biasa, dia mungkin udah lepas dari Caca, tapi
semangat itu tetap ada.
Bukan saya
berharap dengan seorang Caca yang saat ini saya harap bisa bersama dengan El
dan berhasil mendapatkan hasil yang terbaik bagi mereka. Saya gak berharap
lebih.
#PandaMuLangit
mungkin kehilangan pembentuknya, tapi semangat dia akan terus ada dalam hati
rakyat yang meyakininnya. Sama seperti Indonesia
yang mungkin telah kehilangan sesosok bung Karno sang proklamator, meski Bung
Karno telah tiada, tapi semangatnya masih berkobar di sebagian masyarakat Indonesia.
#PandaMuLangit
bukan lagi Caca, begitu juga Caca, mungkin saat ini bukan lagi #PandaMuLangit,
dia telah pergi dengan baik.
Pandaa akan
terus ada, karena itu adalah milik orang banyak, Bagi saya Panda bukan lagi
binatang, tapi dia Semangat, semangat yang akan terus ada sampai saatnya nanti,
dia hilang di telan waktu, atau mungkin malah membesar dengan sejalannya waktu.
Pandaa akan
terus menunggu seorang wanita yang mau memahami masa lalu Pandaa dan mau menerima,
dan membesarkannya bersama. Sangat sulit utnuk yang seperti itu, tapi Semangat
#PandaMuLangit percaya! itu pasti bisa !
#PandaMuLangit
Pandu Pandaa
Halooo, Kak!
ReplyDeleteYuk, ikuti Lomba Blog "Terios 7 Wonders, Borneo Wild Adventure".
Tiga blogger terbaik akan diajak menjelajah Kalimantan dan berkesempatan mendapatkan grand prize, MacBook Pro.
Info selengkapnya: http://log.viva.co.id/terios7wonders2015
Jangan sampai ketinggalan, ya!
Maju terus ya Pandu... kamu pasti bisa :)
ReplyDeleteSalam kenal
Iya mbak, terima kasih.. :)
DeleteIya mbak, terima kasih.. :)
Delete