Pages

Labels

Tuesday 30 September 2014

Unrequited Love



            Kalo dalam buku Marmut Merah Jambu punyanya Raditya Dika , di salah satu bab ia menceritakan sebuah pengalaman hidup dia yang memiliki cinta tak terbalas , bertepuk sebelah tangan , atau entahlah .
            Dan dia menggambarkan cinta tak terbalas itu dengan nama : Unrequited Love (Cinta Tak terbalas) , yang dia ambil dalam sebuah komik strip karya Charlie Brown yang berjudul Peanuts . Di sana , Charlie Brown menggambarkan dia yang biasanya suka makan roti dengan selai kacang . Tapi , setiap dia memiliki cinta yang tak terbalas , selai kacang yang dia makan , seperti tak berasa di lidahnya .
            Itu penggambaran yang cukup sederhana memang . Bahwa ternyata cinta yang tidak di balas , bisa membuat hambar rasa makanan . Atau bahkan bisa dibuat lebih dramatis lagi , dengan bilang . Cinta tak terbalas itu , bisa membuat rasa lega waktu lagi BAB , menjadi moment – moment paling menyebalkan .

            YUPS !!!!
            Menurut saya seperti itu . Cinta tak terbalas itu , ibarat tidak bisa memiliki rasa lega dalam hidup . Karena, serasa semua hal yang seharusnya bisa dijadikan sebagai hal yang di rayakan , bisa begitu aja rusak  , cuman karena tiba – tiba di dalam hati berkata “WOY!!!! KAGA USAH SENENG DULU !!!! IYA SIH LOE SUKSES DI SINI , TAPI CINTA LO KAGA !!! KASIAN !!!!!”
            Yah !!! Mau diapain . Rasa Cinta yang tak dibalas itu enggak bisa lagi di rasakan sebagai sesuatu yang nikmat . Karena cuman bisa mencitai , tapi dia tak membalas mencintai . Bahkan ada yang lebih parah , kita mencintai , tapi dia cintanya sama orang lain . :D *Ketawa Sambil Nangis*

            Oh ya , dikit mau curhat ya .
            Gak kenapa – kenapa kan ? Namanya juga blog sendiri .
            Curhat cinta sekali – sekali enggak apa toh ? lagian namanya juga manusia normal . Pasti bisa sedih .
            Bukan cenggeng ya , apalagi disangka cowo terlalu mellow . Tapi ini urusannya sama hati , biar pemusik cadas macam slipknot juga , kalo jatuh cinta tapi enggak terbales , mungkin bakal ngerasain hal yang sama . #Maybe

            Kalo kalian ngerasain cinta , mungkin rasa dunia macam gorengan di kala buka puasa . Nikmatnya enggak bisa diduga – duga . Apalagi kalo cinta itu bener – bener dalam . Bukan lagi gorengan biasa di kala buka puasa . Tapi bisa jadi itu gorengan yang di jual Maudy Ayunda , terus di pakai buat buka puasa bareng Raisa . Pokoknya nikmat luar biasa .
            Dan cinta itu juga , kadang membuat siapapun orangnnya menjadi tak paham apa itu arti sedih , meski belum tau cinta itu terbalas atau tidak ; di terima atau tidak ; di tanggapin atau malah dicuekin . Yang namanya jatuh cinta , yang pasti enak , untuk awalnya .

            Tapi , kalo udah cinta yang kuat serta dalam itu tak di balas . Serasa semua hal yang udah dalam di harapkan , bisa begitu aja rusak . Rasa nikmatnya gorengan waktu buka puasa , bisa berubah menjadi rasa sandal jepit yang dilempar ibu waktu pulang kemaleman . Bener – bener enggak ada enaknya .

            Tapi ya begitu , yang namanya cinta kadang enggak bisa di jabarin . Meski enggak terbalas , kadang – kadang , cinta yang kuat bisa membuat hal – hal di luar nalar .
            Enggak ada yang namanya sakit hati meski disakiti . Cinta melampaui semua batas – batas sakit hati yang udah di takdirkan .
            Sepedih apapun pesakitan itu , kalo udah cinta dalam yang berkata , enggak ada yang bisa menghalangi . Sekalipun orang yang kita cintai tak membalas cinta kita , bahkan dia malah cinta dengan orang lain . Yang namanya cinta kuat , tidak akan pernah menyerah .
           
            Pedih memang , tapi itulah kenyataanya . Cinta yang kuat , kadang – kadang mampu menahan pedih , sepedih apapun itu . Tak perlu obat atau betadine untuk luka yang di alami orang yang punya cinta dalam . Tak terbalas, bukan halangan untuk cinta itu di perjuangkan .
            Terkadang memang , sewaktu – waktu ada kalanya cinta kuat itu goyah dan ingin mencintai orang lain . Tapi tak ada yang mampu membuat sakit hati jika harapan berkata . Sekuat apapun hati ingin berpijak ke lain hati , pasti kembali jua ke asal muasal cinta dalam itu terbuat .
            Sama halnya dengan kampong halaman , tempat dimana kita dilahirkan . Sekuat apapun kita ingin berpijak di tempat lain yang bukan tempat kita lahir , pasti suatu saat akan kembali . Kecuali , di tempat baru itu , kita menemukan masa baru yang mampu membuat kita bertahan , semacam dapat istri/suami di tempat perantauan gitu , biasanya , mau atau tidak mau , kita harus kuat di tempat yang bukan tempat kita lahir . Dan entahlah , apakah itu berlaku juga buat cinta tak terbalas .

            Apakah suatu saat nanti , cinta itu bisa lagi ke cinta lainnya , asal benar – benar dapat yang mencintai . Semua yang tau hanya hati .

            Memang sulit mengurai ini , apalagi memahami kenapa bisa tahan sebuah hati , ketika melihat orang yang di cintai memahat nama orang lain di pohon depan rumahnya . Dikala yang di cintai mengukir nama di pasir pantai , dan di kala orang yang di cintai menuliskan nama orang lain di hatinya yang paling dalam .
            Inilah cinta tak terbalas , bukan sekedar SMS yang tak terbalas . Ini lebih sulit dijabarkan ketimbang BBM peding , atau sinyal naik turun . Ini masalah hati yang tak bisa di samakan sama operator yang saling bersaut – sautan berkata internet murah , padahal kuota sedikit . Ini sulit . Etssss , mulai gak nyambung yah ? ya udah lah .

            Tapi , itulah cinta . Sebuah nalar yang tidak bisa di kira . Jadi , kalo punya cinta . Ya silahkan di perjuangkan sampai titik darah penghabisan . Atau mungkin sampai kamu datang ke hadapan dia dan berkata , “Selamat ya , semoga menjadi keluarga yang Sakinah , mawadah , warahmah . Dan semoga di jaga dengan baik keluarga ini di mata Tuhan” , sembari tersenyum , dan menyalami pasangannya di atas pelaminan .
            Itu Baru perjuangan ……
            Saya pikir …..

            Hahahahahahaha

#TertawaiHidup #PANDAmuLAngit
           

Tuesday 16 September 2014

Penyiksaan Berkonsep Ospek

            Ok , saya adalah mahasiswa baru jurusan Sastra Indonesia fakultas Ilmu Budaya di salah satu Universitas Negeri di Samarinda . Di lima post sebelumnya yang saya kasih tajuk “MASA BARU” , saya menceritakan sedikit kisah gokil dan mungkin sembari berbagi apa yang saya alami selama menjalani prosesi menuju mahasiswa baru , yang banyak orang singkat jadi MABA.
            Tapi ada satu hal yang menurut saya mengganjal di hati , berkaitan dengan masalah mahasiswa baru . Terutama dengan yang namanya Ospek .
            Kalo di kampus saya , nama ospek di gantikan dengan PAMB . Percepatan Adaptasi Mahasiswa Baru . Dan saya harus bersyukur , karena adat kekerasan tak di pakai di universitas , ataupun di fakultas saya . Semuanya bebas sentuhan dari para kakak tingkat yang bertugas .
            Tapi saya agak ngeri di salah satu perguruan tinggi lainnya yang ada di Samarinda . Mereka masih saja menggunakan sistem ospek dan terkadang , kita di jadikan selayaknya anggota militer , atau bahkan lebih dari sekedar militer .
            Ok . Kalo emang ada yang pro dengan ospek kekerasan . Tetaplah baca ini , dan jangan sensi dulu . Ini hanyalah pemikiran saya , salah atau tidak , kembali kepada anda .

            Menurut saya , Ospek / PAMB / MOS ( Jika di SMA ) seharusnya lepas dari yang namanya kekerasan , atau penghinaan yang bahasa kerenya Bullying .
            Karena apa ?
            Karena sebenarnya , Ospek itu adalah pengenalan mahasiswa / siswa baru terhadap tempat yang akan dia masukki untuk menimba ilmu . Untuk menimba ilmu loh ya . ILMU !!!!!! saya ulangi .
            Terus adakah ilmu di balik kekerasan atau bullying itu ?
            Pikir lagi !
            Menurut saya , ospek berbalut kekerasan , hanya mengajarkan kita untuk bertindak berani , dan malah menyisakan dendam yang cukup dalam . Ok , Saya pernah denger ada salah satu temen saya yang di ospek kekerasan bilang “Ospek kami itu , mengajarkan kami untuk menjadi lebih jantan .” , hello !!!!! Emang selama ini dirimu bukan laki – laki jantan ? banci ? atau semacamnya ?
           
            Itu hanya kedok dari mereka yang tak berani melawan . Kekerasan itu sama sekali tidak di benarkan dimanapun , apalagi di tempat pendidikan . Gini loh ya ! kalo ospek itu berfungsi untuk mengenalkan kita terhadap situasi tempat yang ingin kita masuki untuk menimba ilmu , terus apa kesan kalian terhadap sekolah atau perguruan tinggi yang ospeknya pakai kekerasan ?
            Pasti lah sangat jelas , bahwa kesan yang di tangkap , universitas itu penuh kekerasan , dan penuh dengan ketidak iklasan . Apa kita mau belajar di tempat yang penuh dengan kekerasan ?
            Saya pikir tidak .

            Kalo masa orientasinya aja udah pakai kekerasan , gimana entar di masa perkuliahannya ?
            Saya pikir inilah bibit – bibit demokrasi perusak moral di negeri ini . Mahasiswa – mahasiswa pendemonstrasi tak kreatif yang selalu membabi buta dan merusak sekitar . Apakah kita yang sudah dewasa ini terus – terusan ingin membudidayakan sebuah kekerasan di bidang pendidikan ?
            Bukankan kita sudah dewasa untuk menyikapi sesuatu dengan matang , dan lebih baik lagi ?
            Jangan jadikan ajang ospek itu untuk mendidik dan melestarikan kekerasan . Karena sebenernya , para pahlawan tak ingin Negara ini kembali berkoar – koar dengan suara kekerasan .
           
            Kalo saya tanya , apa tujuan para pahlawan berjuang memerdekakan Indonesia ?
            Pastilah tujuan mereka satu , yaitu tak ingin anak dan cucu mereka , merasakan penyiksaan dan kekerasan yang mereka alami selama berjuang . MEREKA INGIN ANAK CUCU MEREKA MERASAKAN DAMAI .
            Terus ! Kenapa cucu mereka sekarang malah merusak sendiri apa yang di cita – citakan para pahlawan selama ini ?
            Seharusnya ospek itu di jadikan ajang memperkenalkan universitas itu , mengenalkan betapa indahnya kalo kita masuk dan belajar disana . Memperlihatkan betapa keren dan bagusnya studi yang kita ambil . Bukan malah menumbuhkan kesan buruk .
            Ayolah , kita harus sadar dan mulai merubah mindset kita . Jangan terus – terusan dendam dan ingin meng-ospek mahasiswa baru lainnya .
            Mungkin itu yang di tumbuhkan di Universitas saya saat ini , entah apakah universitas kalian seperti saya . Semoga iya , dan kalo belum , mari kita lakukan perubahan , agar nanti sama seperti universitas saya saat ini .
            Dari tangan kita , cita – cita bangsa Indonesia bisa tercapai .


Saturday 13 September 2014

Masa Baru : Akhir-Persatuan Indonesia


Masalah validator usai , begitupun semua kebutuhan daftar ini , daftar itu telah berkahir . Bahkan saya udah punya Kartu Tanda Mahasiswa , Keren bukan ????? Hahaha .
            Tapi ada sesi lagi yang menurut saya agak jadi beban kalo jadi mahasiswa baru , yaitu masa – masa ospek .

            Yah , di universitas saya ada yang namanya ospek . Walaupun berubah nama jadi PAMB ( Percepatan Adaptasi Mahasiswa Baru ) . Iya , lebih halus memang , dari pada kesan ospek yang selama ini ada di kepala kita akan perpelonoan .
            Tapi tetep , saya takut akan perpeloncoan . Selain takut , saya adalah orang anti bullying , apalagi kekerasan *ada alasannya , saya akan post setelah Masa Baru series selesai* . Jadi ada niatan buat engga ikut PAMB di universitas dan juga fakuktas .

            Tapi banyak ajakan yang datang , mulai dari BEMnya hingga testimony – testimoni orang – orang yang masuk disana .
            Tapi , karena ada kebutuhan mendadak , saya akhirnya enggak ikut PAMB di unibersitas . Tapi , saya ikut di fakultas .

            Waktu PAMB di Universitas , kata anak – anak mahasiswa baru yang ikut , perkataan itu benar , enggak ada perpeloncoan . Saat itu saya merasa tenang . Dan akhirnya ikut di fakultas .
            Waktu ikut PAMB difakultas hari pertama , saya juga binggung , ada rasa takut , dan mungkin saya bakal marah – marah , kalo saya sampai di bullying apalagi dapat kekerasan .

            Tapi uniknya , karena saya masuk di fakultas ilmu budaya , PAMBpun berhubungan dengan budaya .
            Dari jam 8 pagi , sampai jam 11 siang . Semua mahasiswa baru , enggak sama sekali di sentuh apalagi di bullying . Kami hanya di siksa ringan tapi menyenangkan , yaitu di suruh duduk dan ngedengerin dekan , serta beberapa pembicara ngomongin tentang narkoba . Agak garing sih , tapi enggak apa – apa , lebih baik ketibang di pelonco enggak jelas ala universitas – unniversitas labil lainnya .

            Lanjut setelah sholat dhuhur , PAMB masuk dalam sesi tampil bakat . Ini adalah ajang enggak jelas , tapi lagi – lagi lebih baik dari pada perpeloncoan . Karena disini , kita di ajarkan untuk berkarya , meski amatir , dan kebanyakan dari mereka nampil untuk nyanyi . Sedangkan kelompok saya musikalisai puisi ala Najwa Shihab di Mata Najwa .
            Yah …. Akhirnya saya sadar , PAMB ini keren sangat ….

            Lanjut hari kedua , PAMB berlangsung . Mulai jam 8 pagi , kami sudah di bagi ke tiga kelompok besar , sesuai prody yang di ambil . Setelah itu , kami mendengarkan sedikit tausiah , yang menerangkan sistem pendidikan di fakultas yang saya masuki ini . Dan pemberi materi adalah bapak kepala prodi sastra Indonesia kami.

            Tapi yang asik dari PAMB terakhir ini , saya menemukan satu orang ajaib yang menurut saya ilmunya wajib untuk saya pelajari . Bernama Irwan .
            Entah doi ini berasal dari mana . Tapi , dia bener – bener sastrawan sejati , bahkan sebelum menginjak bangku kuliah .
            Knapa ? karena dia menceritakan banyak kisah tentang gurunya yang seorang penulis puisi . Dan dia juga banyak menceritakan puisi – puisi yang sama sekali enggak saya kenal .
            Nama – nama penulis sastra Indonesia yang benar – benar asing di telinga saya , dia sebut . Bahkan saking asingnya , saya sendiri sampai lupa nama – nama sastrawan itu .
           
            Beberapa kali dia juga menceritakan sastra Indonesia yang benar – benar beragam . Bahkan dia sempat bercerita ada cerpen yang pendek . Becerita semacam “Ada seorang anggota DPR , di temukan tewas karena tercekik dasinya sendiri” , tamat .
            Agak enggak paham dengan itu , namun saya tau . Kalo di stand up comedi , kata – kata semacam itu disebut oneliner . Tapi kalo untuk sastra , doi bilang itu cerpen . Dan emang bener ada maknanya . Kata doi , maknanya dia terbunuh oleh jabatannya sendiri .
            Yah … Unik memang orang ini . Tapi karena dia saya jadi lebih bersemangat lagi buat kuliah di sastra Indonesia ini . Ternyata banyak orang hebat di sekitar saya . Saya pikir saya harus bisa mencuri ilmu mereka. Mencuri memang tak baik , tapi kalo buat ilmu , itu adalah hal yang baik .
            Lagian ….. Saya sadar . Saat kuliah ini , saya bisa bertemu banyak suku dan budaya . Bahkan semua bersatu di satu tempat . Dan ini yang selama ini saya pengen kenali . Yaitu persatuan Indonesia .
           
            Dari keputusasaan , saya terbaring di tempat yang hanya jadi opsi kedua dalam hidup saya . Tapi , karena banyak orang – orang yang baik serta beragam , membuat saya menjadi lebih ingin berkembang .
            Saya yakin , saya bisa lihat persatuan Indonesia , dari tempat yang memang tak seluas Indonesia kenyataannya . Tapi saya bersyukur , saya bisa merasakan feel kemerdekaan di sini . Dan itu , lebih dari apa yang saya idam – idamkan .

            Saya berharap , saya bisa kembali melempar topi wisuda , bersama mereka – mereka yang tak dari suku atau budaya yang sama . Dan saya pengen lihat senyum serta tawa bangga karena lulus , di satu kota yang sama . Yaitu SAMARINDA !!!!!!!

Masa Baru : Validasi Data Demi UKT


            Setelah selesai berbahagia , saatnya saya melanjutkan semua persyaratan yang di minta setelah dinyatakan lulus  .
            Dan entah kenapa , data untuk menentukan berapa biaya per-semester sangatlah sulit . Bahkan harus minta fotocopy rekening air , listrik , kendaraan , bahkan nafas mungkin jika ada . Untungnya tidak .
            Tapi , namanya lagi seneng , biar di minta apa aja juga pasti di lakonin . Sigap , malam sebelum esok ke kampus buat ngurus , semua udah siap . Cek list satu – satu dan nampaknya okay .

            Keesokan ketika udah di kampus , saya yang kebetulan di anter mamak *Jangan berpikir saya anak mami , terus minta di anter ya !! saya tegasin , saya bukan anak mami , tapi anak manja :p . INGAT ITU !!!* . Back >>>> Saya bareng mamak saya memang enggak menguasai area . Maklum , saya sama mamak saya itu enggak pernah ngerasain bangku kuliah . Saat tiba di parkiran , kami langsung nanya ke salah satu mahasiswa*Sepertinya , karena berdandan rapi* yang ada di situ .
            “Mau validasi data mahasiswa di mana ya mbak ?” , ujar si mamak saya dengan sopan .
            “Oh , di atas bu . Di lantai dua” , sahut wanita itu , sembari menunjuk ke arah gedung utama di area itu . Besar , dan kami pikir itu emang tempatnya .
            Setiba di atas , di tempat si mbak – mbak mahasiswa bilang tadi  . Emang lagi banyak orang , dan emang lagi pada megang map semua . Tapi ada hal aneh , karena semua orangnnya bermuka tua . Tapi tanpa berpikir panjang , si mamak gesit menerobos antrian , sembari memegang map berisi dokumen milik saya .
            Dan akhirnya tiba si mamak di tanya sama petugas yang sibuk grasa- grusu menanggapi banyak orang di meja ala – ala bar itu . “Ada yang bisa saya bantu bu ?” , kata si pengawas .
            “Ini mas , mau validasi data . Disini ya ?” . Sahut si mamak sambil menyodorkan berkas saya .
            “Oh…. Mahasiswa baru ya bu ?”
            “Iya..” , ujar si mamak , menampoli .
            “Kalo Maba , di bawah bu . Di akademik . Kalo disini itu validasi S2” , kata si mas – mas .
            Dengan agak malu – malu , kami kembali ke belakang antrian . Yah… namanya juga enggak pernah ngerasain bangku kuliah . masang muka tembok aja . :D

            Akhirnya kami turun ke bawah , mencari ruang akademik . Kembali saya bareng si mamak masuk . Dan menyodorkan map ke salah satu orang yang ada di situ . Dan kebetulan emang cuman satu orang . Tapi si doi lagi asik telponan , dan dari hasil nguping , saya tau , doi itu lagi nelpon dosen lain .
            Setelah lumayan lama , akhirnya aksi doi dalam telpon pun berkahir . Dan kembali bertanya . “Ada apa bu ?” , tanya bapak – bapak gundul berkacamata itu .
            “Mau validasi pak .”
            “Oh… Validasi bukan di sini bu . Tapi di ruang luar sana . Ibu keluar , ke kiri , terus aja . Ada sebelah posko mahasiswa baru .” .
            Jlep , kami berdua sekali lagi tertipu  . Entah kenapa kok semua orang pada buat kami binggung . Baru pertama kali aja udah kaya gini . Ya udah , kami berdua kembali keluar dari ruang akademik itu .
            Dengan saling berbalas – balasan senyum tak jelas antar saya dan si mamak . Kami pun keluar ruangan .

            Akhirnya dapat juga , ruang validasi data yang di maksud . Sekarang saatnya saya berkaksi sendiri , tanpa bantuan si mamak . Doi nunggu di luar , dan saya masuk ke dalam ruang validasi itu .
            Ruangnya enggak kecil , tapi enggak besar juga . Setidaknya , ruang itu tak sekecil lubang kuburan , dan enggak sebesar rusaknya iman para pemimpin negeri ini . :D
            Menunggu , satu – persatu maba di validasi . Saya lihat nampaknya agak sulit urusan yang satu ini . Dan benar .
            Akhirnya tiba saatnya saya . Saya kasi semua data yang di minta di web . Tapi , doi si validator data ini , ternyata enggak main – main soal data yang saya kasi .
            Dia cek satu – persatu . Dan memberikan pertanyaan yang menurut saya agak ekstrim , bahkan lebih ekstrim dari pada di bunuh pakai potongan kuku . Pokoknya pertanyaan doi sangat mendetail .
            Tapi kampretnya , ternyata ada syarat tambahan , yaitu foto rumah , dan saya enggak tau soal syarat tambahan itu . Dengan terpaksa , data yang saya kasi itu , harus di kembalikan dan harus dilanjutkan esok hari . Ya…. Udahlah…. Saya kembali esok .
Besok day . :)

            Semua data udah siap . Beserta dengan foto rumah . Kalo boleh menerangkan , jika di lihat dari foto ataupun kenyataan , rumah saya enggak ada bedanya sama sekali . Terbuat dari kayu , dan bisa di katakana enggak terlalu mewah , atau bahkan bisa di bilang sederhana sekali . Bukan sekali , tapi amat – amat sekali . You know guys !
            Pagi – pagi , saya udah tiba di sana . Saya yang sekarang enggak di temani sama si mamak langsung datang ke petugas validator . Dan ahay , langsung di urus tanpa pakai antri seperti yang lain . Dan saya pikir urusan udah selesai . Saat doi liat rumah di foto , terlintas muka – muka aneh terpancar dari si petugas . Dan doi langsung membawa berkas lengkap saya ke bos , seperti kata doi .
            Lumayan lama saya di tinggal sama si petugas , bareng data – data saya banyak itu . Akhirnya dia kembali dan lagi – lagi memerintah saya .
            “Ok Pandu , data kamu saya terima , tapi kamu harus ngurus satu lagi . Kamu pulang dulu , urus surat keterangan tidak mampu ya.” , ujar sang validator .
            Saya yang baru ini , hanya iya – iya saja selama di suruh . Enggak mengelak apalagi bertanya . Pokoknya di suruh , ya saya lakuin . Dan kembali saya ke rumah .

            Sampai di rumah , orang tua pada binggung . Semua pada bertanya tujuan knapa saya di suruh minta keterangan tidak mampu . Apakah karena msalah rumah ? Okey , rumah kami memang terlihat tak begitu bagus , dan kami juga memang merasa berada pada taraf orang sederhana yang masih sering kekurangan uang belanja .
            Tapi kami enggak pernah merasa tidak mampu , selama masih bekerja , berapapun hasilnya , kami tetap mensyukuri dan menganggap kalo penghasilan itu bisa di katakan sebagai penghasilan orang mampu . Tapi , karena di perintah sama universitas , orang tua saya yang kepengen banget anaknya kuliah , langsung cus ke kantor kelurahan sembari terus mencari – cari kata – kata yang tepat untuk minta surat keterangan itu .
            Karena . Bagi kami , minta surat keterangan tidak mampu itu , sama seperti milyader yang di suruh ambil jatah beras miskin , karena kalo enggak ambil entar orang tuanya meninggal . Berat dan merasa enggak layak , tapi karena disuruh dan mendesak , ya mau gimana lagi .

            Setelah kurang lebih satu jam mengurus ( terhitung perjalanan pulang balik ) , akhirnya surat keterangan itu udah di tangan . Dengan gesit saya kembali ke fakultas buat validator , dan eng-ing-eng .
            Data saya di terima , tapi enggak bisa di validasi . Karena waktu saya kembali ke fakultas , fakultas lagi padam listrik . Ya udah , urusan kembali di lakukan esok .

            Ke-esokan harinya , pagi – pagi sekali saya udah di fakultas . Tetep dengan keadaan ramai . Tapi saya di layanin duluan , maklum anak pejabat bro…. Hahaha , enggak – enggak , karena kebetulan data saya tinggal validasi aja .
            Tapi hal unit terjadi . Nilai UKT atau bahasa sederhananya SPP , Yang tadinya saya harus membayar 1 juta , entah kenapa tiba – tiba berubah 2 juta . Katanya sih pengaruh sistem . Jadi saya harus membayar lebih banyak dari UKT yang sebelumnya saya liat sebelum prosesi validasi.
            Tapi , berapapun bayarnya , kata si mamak dan bapak , terima aja . So , saya langsung okay-okay aja saat itu , saat di tanya kesiapan membayar sebesar itu .

            Setibanya di rumah , saya memberitahukan bapak sama mamak soal bayar UKT yang tiba – tiba naik 2 juta . Dan doi – doi itu sih biasa aja , dan masih berkata , Insha Allah nanti bisa di bayar terus .
            Tapi yang jadi pertanyaan kami sekarang , kenapa kemarin di suruh minta surat keterangan tidak mampu ? kalo minta , seharusnya UKT saya jadi lebih rendah , kok ini malah makin tinggi .
            Terus fungsi surat keterangan itu apa ?
            Semalaman itu kami memikirkan masalah surat keterangan tidak mampu . Memang tidak penting sih , tapi ini harus di klarifikasi , karena ini menyangkut harga diri keluarga kami . :D HAHAHAHA

Sunday 7 September 2014

Masa Baru : Hasil

Hasil tes sebentar lagi akan di umumkan . Tepat seminggu , hasil itu bakal keluar dan menyatakan lulus atau tidak saya di PTN itu . 
            Enggak ada rasa penasaran , ataupun deg – degan . Karena di landasi niat tulus , saya yakin , apapun hasilnya itu yang terbaik buat saya . #Salut :)
            Dari informasi yang saya dapat , katanya pengumuman bakal di umumkan pada jam 6 sore . Tapi dari jam 5 sore , saya udah buka-buka terus web yang bakal nampilin hasil tesnya . Walau enggak terlalu penasaran , cuman tetep sih …… pengen tau seberapa beruntungnya saya . :D

            Udah hampir 2 jam beralalu , yups ! Lebih tepatnya sekarang udah menunjukkan jam 7 malam . Bahkan saya sudah selesai sholat maghrib , tapi hasil belum juga keluar . Entah saya yang di bohongin temen , atau emang hasilnya yang ngaret , tapi yang jelas web enggak menunjukkan perubahan .
            Merasa capek , saya kembali ke rutinitas biasanya . Yaitu nonton TV . Otak – atik channel yang jumlahnya hanya dua belas , akhirnya saa memutuskan buat ngikut apa yang di tonton adek saya .
            Asik – asik nonton , ada bunyi sms dari HP . Dan itu adalah nomer teman saya Hadi . Doi sms dan bilang . “Udah liat hasilnya ?” .
            Dengan sigap saya balas , “Belum , ini baru mau liat” , sembari saya langsung pergi dan menuju laptop yang terus menyala .
            Tapi sesaat sebelum web hasil terbuka , sedikit info enggak mengenakkan datang dari si Hadi . Dia bilang kalo dia enggak lulus . Dan saat itu , saya hampir enggak yakin kalo saya lulus . Karena secara sikologi , si Hadi lebih tertarik buat kuliah , ketimbang saya .
           
            Tapi , demi meyakinkan saya cek di web . Masukin nomer peserta dan tanggal lahir , setelah itu halaman hasilpun muncul . Dan hasil untuk saya adalah .

MAAF , ANDA TIDAK LULUS

            Enggak ada sama sekali rasa sedih , atau marah dengan hasil yang saya liat . Bahkan saya terkesan santai dan senyum – senyum aja . Walaupun , setelah tau hasil itu , dan saya beri tau ke mamak saya , terlihat di wajahnya , seperti enggak percaya dan mungkin di dalam hati , dia bilang “Kenapa kok enggak lulus ???” . Tapi mau gimana lagi , ini hasil . Dan saya enggak bisa ngerubah .
            Agak sedih , setelah lihat wajah mamak . Saya mutusin buat matikan laptop dan kembali nonton TV bareng adek .
            Saya sadar sesuatu dengan mamak saya , meski tadinya beliau udah bilang “Iya , enggak apa – apa.” , tapi saya yakin di hati mereka pasti kecewa . Dan saat itu saya mulai berpikir buat kuliah di tempat lain . Di manapun itu yang penting saya bisa membuat mereka senang .

            Satu jam lebih berlalu . Gelisah , tapi saya coba bawa tenang . Tiba – tiba si Hadi kembali SMS . Dan dengan mengejutkan doi bilang . “Ndu , coba buka lagi webnya . Kayanya ada yang salah , tadi aku enggak lulus , terus sekarang lulus” .
            Setelah membaca pesan itu , saya langsung kembali membuak dan menyalakan laptop beserta koneksi internetnya . Kembali memasukkan nomer peserta dan tanggal lahir , lalu muncul halaman seperti tadi , namun dengan tulisan yang berubah .

SELAMAT , ANDA DINYATAKAN LULUS

            Saat itu juga saya langsung lapor ke mamak saya , dan alhamdulillah . Senyumnya kembali terpancar malam itu . Tak ada yang lebih indah dari kebahagiaan seperti malam ini . Senyum beliau membuat saya sedikit lebih yakin dengan tujuan saya untuk kuliah .

            Tapi ya begitu , keluarga saya adalah keluarga pengkritik kelas akut . Setelah lumayan senang melihat hasil ini , saatnya kami menghujat sistem yang sempat membuat saya dan ibu saya gelisah .
            Dan saya baru tau , universitas yang lumayan lama berdiri aja , sistem internetnya masih sering error dan enggak jelas . Dan ini membuktikan bahwa kesalahan itu enggak cuman di miliki oleh mereka yang baru , yang lamapun juga bisa salah . So , kalo ada yang salah , tolong di maafin . Karena saling memaafkan itu adalah ibadah . #JadiCeramah . :)

Masa Baru : Tes PTN


Udah lama kaga posting sob . Abis lagi ngejalanin masa – masa kegelisahan berat sih nih . Enggak bisa di bilang galau , karena ini lebih galau dari yang orang – orang alami . Bukan di putusin pacar , tapi masalah masa depan .

            Berpikir untuk tidak melanjutkan sekolah , mungkin udah di ujung tanduk . Tadinya udah hampir habis feel buat ngerasain bangku kuliah . Semua akibat kemauan yang enggak kecapai .
            SMK Tata Boga , dan pengen ngelanjutin kuliah tata boga lagi . Tapi ternyata kuliah tata boga , sama mahalnya dengan kuliah jurusan kedokteran . Entah berapa , yang jelas mahal aja …… *Malas nyebutin nominal* . Dan itu penyebab kenapa saya enggak pengen ngelajutin kuliah .
            Orang tua enggak punya dana , dan saya tadinya cuman pengen masuk kuliah di jurusan tata boga .

            Orang – orang pada berkeliaran ngurus ini – ngurus itu untuk kebutuhan masuk PTN , tapi saya malah enggak sama sekali tertarik . Bahkan , saya sempet berpikir buat enggak menghiraukan masalah ijasah , atau apapun yang berhubungan dengan hasil di sekolah . Bisa di katakan , saya hampir putus asa .
            SNMPTN , SBMPTN , akhirnya berlalu . Entah kenapa perasaan makin ruyam , sebagai anak pertama , saya sering merasa keinginan orang tua untuk ngeliat anaknya masuk sekolah tinggi , besar banget . Walaupun di hati mereka , mereka mungkin sedih , karena enggak bisa menyekolahkan anak mereka di sekolah yang saya pengenin .

            Malam itu , temen ngajak buat masuk di salah satu universitas negeri terkenal di kota Samarinda . Saya pikir tes masuk PTN udah berakhir , tapi ternyata masi ada satu jalur lagi , yaitu SMMPTN . Kata doi , tes itu di laksanakan sekitar dua minggu lagi .
            Dengan memberanikan diri , akhirnya saya putuskan buat bilang ke orang tua kalo pengen ngelanjutik sekolah di PTN itu .
            Setelah bilang ke mereka , ternyata ada titik senyum bahagia terpancar . Walaupun …… sebenernya saya enggak cukup tertarik buat masuk PTN itu . Tapi karena orang tua terlihat bangga , sayapun melanjutkan niat saya . Dengan Bismillah saya daftar di PTN itu melalui online .
            Karena senang , orang tua saya terus membiayai semua kebutuhannya , mulai dari biaya pendaftaran sampai membelikan pulsa internet buat daftar online PTNnya .

            Setelah daftar , waktu tes-pun tiba .
            Karena lulusan SMK , dan kalo mau ngelajut kuliah , berarti harus mampu menyesuaikan dengan mereka lulusan SMA . Sayapun di wajibkan buat ngadepin soal – soal yang tidak di pelajari di SMK .
            Tapi ya begitulah saya , tak ada persiapan khusus . Semalam sebelum tes , saya malah asik nonton video stand up di Youtube . Setelah itu  , saya malah pergi tidur .
            Bukan tanpa alasan saya enggak belajar , tapi karena saya memang enggak mungkin bisa paham dengan pelajaran anak SMA IPS dalam waktu satu malam . Jadi , ya udahlah , saya ikut arus saja  .

            Sastra Indonesia , itulah pilihan prody yang saya ambil di universitas negeri di Samarinda . Alasannya mudah , karena enggak bisa ngelanjut boga , lanjutkan hobbi yang lain saja , yaitu menulis . Dengan perhitungan sederhana semacam itu , sayapun memilih sastra Indonesia .
            Tes di mulai jam 1 siang . Hanya doa yang saya ucapkan mulai dari berangkat , hingga duduk di tempat saya mengerjakan soal . Doa yang sederhana , “Luluskan saya , jika ini jalan yang baik untuk saya , karena saya hanya ingin membuat orang tua saya bangga” . Sayapun mulai mengerjakan soal .

            Enggak ada niatan buat nyontek ke peserta ujian lainnya . Terlatih di ajarkan untuk tak mencontek dari SD , dengan PD saya menjawab semua soal yang ada , walaupun , hanya 20 % yang saya tau .

            Masih ada waktu 30 menit , tapi saya udah bisa lega , karena telah menyelesaikan 80 poin soal yang di sediakan .
            Tapi ada hal unik waktu pengerjaan soal .
            Ternyata , peserta di samping kanan saya , mencontek jawaban saya . Bukan tanpa sebab saya menuduh seperti itu , tapi saya membuktikan sendiri . :D
            Poin 51 sampai 55 saya jawab B dan poin 56 saya jawab C . Dan jawaban doi sama kaya jawaban saya , entah apakah itu kebetulan atau mencontek . Tapi saya enggak terlalu risau , bagi saya dia mencontek tanpa ketahuan saja , itu sudah menjadi poin usaha yang tak ternilai sulitnya  . Kalaupun saya di salin jawabannya , saya enggak merasa rugi , malah merasa senang , ternyata kecerdasan saya yang hanya 20% di soal itu , bisa membantu orang lain . :D

            Ujian selesai , dan waktunya untuk menunggu hasil !!!!!!!!!!!