Pages

Labels

Tuesday, 3 November 2015

Roda Cinta Kawan

Dunia ini berputar begitu cepat kawan.
Begitu juga soal cinta.
Apakah kau tidak percaya ? percayalah, karena aku ingin memberitahukan kau sebuah kisah hidupku sedikit.

Beberapa bulan yang lalu, aku jatuh cinta pada sosok wanita beda satu rasa, begitu ku sebut dia, meski dia sendiri tak pernah tahu aku menyebutnya seperti itu. Wanita yang membuatku tak tahu arti sedih saat itu.

Senyum bak orang gila ? tidak seperti itu teman, biasa saja, tapi aku bahagia.

Beriringan dengan waktu itu, aku juga punya teman, dia sosok yang baik.
Teman yang selalu menyediakan kupingnya untuk mendengarkan cerita-cerita bahagiaku.

Ia sedia mendengarkan hingga larut malam, baik itu berbentuk tulisan, ataupun berbicara langsung. Ia begitu antusias mendengarkan cerita ku. Entah apa yang menyebabkannya seperti itu.

Tapi yang ku tahu hanya satu, saat itu dia sedang sedih, diambang-ambang perasaan cinta yang tak menentu. Pria yang katanya jatuh hati dengannya semakin larut semakin tak tentu sikapnya.

Disela ku berbagi kisah bahagiaku, karena baru saja aku berhasil bertemu dengan wanita beda satu rasa, saat itu dia bercerita sedikit tentang bagaimana binggungnya dia. Dia santai kawan, hanya tertawa saja. Tapi dalam hatinya dia sedih, aku paham itu, tapi aku hanya berusaha menghiburnya dengan kisah ku.

Tapi apa kau tahu ?
Bahwa kadang sesuatu tak selamanya kau genggam. Hidup ini bak air kawan. Bisa kau tadahi dengan tangan, tapi tak lama, karena ia akan menetes ke bawah melalui celah-celah tanganmu.

Semua berputar bak roda, selepas beberapa bulan, kisah ini berbalik.

Kawan ku yang satu itu, sekarang telah mendapatkan kepastian dengan pria yang melarut-larutkannya selama ini. Ku lihat dia senang kawan, betapa aku bahagia ketika bisa melihat dia tersenyum dan tertawa dengan iklas, tanpa ada lagi kebohongan di dalamnya. Aku sebagai kawan baiknya, turut merasa senang.

Tapi di sisi lain, aku merasakan apa yang dia rasakan dulu. Aku tak mau mengungkapkan apa yang terjadi, tapi setidaknya ada sesuatu yang bisa kita petik dari ini semua kawan.

Dunia berputar begitu cepat, apa yang kau punya, rasa-rasanya tak cukup baik bila kau sombong akan itu. Ini semua bukan kepunyaan mu, kau hanya patut untuk menjaga, dan memelihara apa yang diamanahkan terhadap mu.

Mungkin ini hanya sepenggal kisah cinta, tapi lebih dari cinta, banyak hal yang akan menimbulkan kekecewaan bila kau tak jaga.

Misalnya kekayaan, kejayaan, atau lainnya. Yang bila kau sombongkan itu semua, bisa saja suatu saat nanti, ia akan pergi meninggalkan mu, dan mungkin akan hinggap ke tetangga mu yang miskin, tetanggamu yang suka dapat celaan dari mu ketika kau kaya dulu.

Intinya dunia terus berputar, jaga dan jangan pernah sombong akan dirimu.