Pages

Labels

Wednesday 30 December 2015

Hujan Sebagai Penghibur

Saat aku menulis ini di luar rumah sedang hujan, jujur aku bahagia, beberapa hari ini aku menunggu hujan turun malam hari.
Aku menunggu hujan, karena aku merasa hujan adalah sebuah musik yang turun dengan indah ciptaan langsung Yang Maha Kuasa.
Dalam hujan yang deras, ada kesempatan ku untuk menutup mata sembari mencoba memikirkan apa yang terjadi tahun ini.

Malam ini, aku baru sadar sesuatu hal, bahwa apa yang orang lain rasakan, belum tentu bisa kita ketahui. Dan tentu pasti, apa yang kita rasakan, belum tentu sama dengan yang orang lain rasakan.

Kita tidak bisa memaksakan sesuatu hal kepada orang lain, kita punya kuasa untuk membuktikan tapi orang lain tetap bisa memilih

Hujan malam ini lucu, terlihat malu-malu bersuara kecil.

Tapi aku baru ingat, satu-satunya simbol ketenangan adalah hujan, didalam hujan ada dingin, di dalam hujan ada suara yang merdu, serta di dalam hujan kadang ada sebuah tanda perjuangan.

Apakah benar perjuangan di tandai dengan berani menembus hujan?

Andai kata hidup ini benar-benar drama, mungkin iya. Tapi ada tanda lain yang bisa dipakai sebagai sebuah tanda perjuangan. Yakni tetap berdiri meski kemungkinan telah tiada.

Hujan terima kasih.
Malam ini kau menghibur ku.

2 comments: